Senin, 28 Januari 2013

roberto carlos

alexander graham bell

Alexander Graham Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia tanggal 3 Maret 1847. Ayahnya bernama Alexander Melville Bell. Alexander Graham Bell dikenal sebagai penemu telepon. Manfaat telepon saat ini sangat besar. Semua informasi dapat langsung kita terima dari teman-teman dan saudara kita walaupun jaraknya antar negara bahkan antar benua. Bahkan perkembangan telepon saat ini sangat pesat. Telepon jadi bisa dibawa ke mana-mana. Telepon itu dinamakan Handphone (telepon seluler). Sebenarnya banyak penemu yang melahirkan ide untuk membuat alat komunikasi dengan kabel, tetapi Graham Bell lah yang pertama kali sukses dalam penemuannya.
Pada tahun 1870, ia pindah ke Kanada untuk menghindari wabah penyakit TBC yang berjangkit di Edinburgh, Skotlandia. Setahun kemudian, ia pindah ke Argentina. Alexander Graham Bell mengembangkan penelitiannya dari cara kerja telegraph tahun 1874. Tahun 1875, bersama asistennya yang bernama Thomas A Watson, Graham Bell membuat alat yang dapat mengenali bunyi suara. Telepon pertama Graham Bell diakui dan di berikan hak paten pada tanggal 7 Maret 1876. Setahun kemudian Alexander Graham Bell membuat perusahaan telepon pertama pada tanggal 9 Juli 1877.
ImageKarena jasa-jasa Graham Bell sangat besar dalam teknologi, pemerintah Perancis memberi hadiah "Volta Prize" pada tahun 1880. Hadiah dalam bentuk uang tersebut digunakan Alexander Graham Bell untuk membuat Laboratorium Volta di Washington. Setelah penemuan teleponnya, Alexander Graham Bell melanjutkan penelitian dan pengembangan di bidang komunikasi yang puncaknya adalah penemuannya yang disebut Photophone. Alat ini dapat mengirim suara dengan menggunakan gelombang cahaya.
Selain itu Graham Bell juga bekerja melakukan penelitian medis. Ia menemukan teknik untuk mengajar bicara tuna rungu dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan Audimeter. Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat pendengaran seseorang.
Selama hidupnya sudah 18 penemuannya diakui dan dipatenkan atas namanya sendiri dan 12 penemuannya lagi atas namanya dan teman-temannya. Tahun 1888 ia mendirikan Lembaga Geografi Nasional. Alexander Graham Bell wafat di Baddek, tanggal 2 Agustus 1922.

D FANS CLUB

Jakarta - Madridista Indonesia adalah tempat para pecinta klub Real Madrid di Indonesia. Dengan bertambahnya anggota, MI pun berharap menjadi sebuah fans club Spanyol besar di Indonesia.

Madridista Indonesia, organisasi tidak resmi bagi para penggemar bola khususnya klub Real Madrid di Indonesia ini diprakarsai oleh Donnie Irawan melalui mailing-list (realmadrid@yahoogroups.com) di tahun 1998. Namun perkembangan mailing list pada saat itu masih belum ramai dan seaktif sekarang, sehingga perlahan-lahan milis tersebut padam.

Di tahun 2002, Donie mencoba membuat kembali milis dengan nama berbeda yaitu realmadridfc_indonesia@yahoogroups.com, yang saat ini masih terus aktif. Para anggota di milis sebelumnya diundang kembali untuk bergabung di milis ini, tujuannya tak lain adalah untuk meramaikan kembali milis dan menjaga keutuhan para penggemar madrid di Indonesia yang sudah terkumpul.PhotobucketNamun perkembangan melalui milis hanya begitu-begitu saja, kadang fakum (kosong/idle), kadang ramai, dan anggota yang memberikan kontribusi di milis tidak begitu besar jumlahnya.

Menyadari hal itu, para anggota milis (yang umumnya anggota baru, atau anggota lama tapi baru aktif) dan Donnie sendiri sebagai mailing-list owner mencoba untuk membuat suatu arahan agar para anggota yang sudah terkumpul ini mendapat hal yang lain dari sekedar posting dan baca milis, yaitu membentuk suatu organisasi bagi para penggemar Real Madrid.

Hal tersebut baru terealisasikan pada tahun 2007 melalui gathering-gathering yang sering diadakan oleh para anggota. Di kesempatan gathering pula Donnie mencoba sharing tentang kegiatan dan usaha yang ia lakukan dengan fans club ini.

Photobucket�� Berbuah dari hasil sharing itulah, akhirnya para anggota mulai serius untuk membentuk fans club ini. Tidak sedikit kendala yang ditemui, dari sulitnya bertemu antar anggota, sampai sulitnya menghubungi pihak Real Madrid sendiri untuk sekedar izin atau informasi existensi Madridista Indonesia.

Walaupun begitu, para anggota tetap semangat untuk terus maju bersama anggota-anggota lainnya membentuk Madridista Indonesia menjadi sebuah fans club Spanyol besar di Indonesia.

Bahkan, para anggota baru terus bertambah dan bertambah seiring dengan mulai membahananya nama Madridista Indonesia. Menelaah hal ini, maka Madridista Indonesia mulai menyusun program-program, dari pendaftaran sampai aktivitas baik rutin maupun tidak, untuk dapat lebih mempererat hubungan antar anggota di kubu MADRIDISTA INDONESIA.

www.madridista-indonesia.org